ketika mendengar khotbah sholat jum’at saya mendengar ulama berbicara sekilas tentang Intuisi (Suara hati), dan banyak pengalaman pribadi dalam pengambilan keputusan saya mempergunakan intuisi, intuisi lebih berhubungan dengan aspek “perasaan” yang menjadi kodrat setiap manusia.
Sahabat Pada kenyataannya, intuisi hadir secara merata baik dalam diri laki-laki maupun perempuan. Biasanya perempuan lebih intuitif dalam pemahaman mereka terhadap orang lain, sementara laki-laki sering lebih intuitif dalam bidang pekerjaan mereka. walau terkdang intiusi wanita lebih kuat.
Dari penelitian yg dilakukan oleh psikolog di Universitas Harvard, ditemukan bahwa wanita tu lebih perseptif ketimbang laki-laki. Perseptif tu artinya mampu untuk menangkap kontradiksi antara perkataan dan bahasa tubuh seseorang. Wanita punya kemampuan alami untuk menangkap dan menerjemahkan sinyal-sinyal non verbal yg samar sekalipun. Dan inilah yg biasa kita namakan sebagai “intuisi wanita”
intuisi ternyata merupakan sarana ampuh untuk memecahkan masalah, baik karir maupun kehidupan pribadi. Terbukti, para pengambil keputusan jitu, yang berhasil mengambil keputusan secara efisien, efektif, dan bijaksana, selalu mengkombinasi kekuatan intuisi dengan berpikir analitisnya.
Sebenarnya, intuisi adalah perasaan yang tenang dan impersonal. Perempuan terbiasa hidup dengan perasaan, lebih dalam bentuk emosi, sementara itu laki-laki cenderung lebih impersonal. Kombinasi dari dua sifat inilah yang menghasilkan intuisi.
Intuisi berasal dari alam bawah sadar kita yang merupakan bagian dari diri yang lebih tinggi dan merupakan bagian dari seluruh makhluk hidup. Alam ini merupakan kekuatan intelijen yang bekerja melalui kesadaran akan semua hal, dan mampu menanggapi pikiran setiap manusia.
Dalam menggunakan tuntunan yang sejati, kita perlu memahami bahwa intuisi merupakan kondisi kewaspadaan yang secara terus-menerus berevolusi dan selalu beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan kita. awal dari segalanya adalah keyakinan. Yakini bahwa Anda mempunyai intuisi dan menghargai intuisi itu. Yakini Anda mampu mengetuk intuisi itu, informasi yang diperlukan akan Anda peroleh dari intuisi Anda.
Intuisi menghubungkan kita ke suatu database raksasa. Karenanya, untuk memperoleh jawaban spesifik pertanyaan yang diajukan pun harus spesifik. Sebagai contoh, Tiur sedang bertanya-tanya dalam hati, apakah sebaiknya ia pindah ke Surabaya saja menyusul tunangannya? Maka janganlah ia bertanya, “Haruskah saya pindah?”, namun “Haruskah saya pindah ke Surabaya?” Kalau jawabannya, “ya”, baru informasi berikutnya ditanyakan, “Haruskah saya pindah bulan ini atau akhir tahun?”
Makin banyak Anda berusaha mendengarkan dan memperhatikan intuisi, semakin tinggi kemampuan Anda untuk mendengarnya. Maka luangkan waktu barang lima menit setiap hari untuk mendengarkan intuisi. Mintalah bantuan, dukungan, petunjuk, apa pun, kepada intuisi Anda. Percayalah, Anda akan memperoleh jawaban
Pertama kalinya ketika berusaha mengikuti intuisi, Anda mungkin akan menghadapi banyak rintangan dan kesulitan. Anda mungkin berpikir: “Saya rasa tidak seharusnya saya melakukan hal ini,” tetapi semua rintangan itu sebenarnya adalah ujian yang berharga bagi Anda. Cobalah untuk melihat penghalang langkah Anda sebagai kesempatan untuk mengerahkan lebih banyak energi ke arah pencapaian tujuan Anda.
Jangan memaksakan intuisi Anda pada orang lain dalam melakukan sesuatu, karena mereka juga memiliki tuntunan sendiri. Ketika bekerja bersama orang lain, bagikanlah tuntunan batin Anda sebagai suatu kemungkinan alternatif daripada sebagai sesuatu yang mutlak. Dengan menyimpannya di dalam hati, tuntunan Anda akan tumbuh semakin kuat sepanjang waktu.
Jadi jangan pernah ragu untuk selalu melakukan segala sesuatu berdasarkan intuisi. Bahkan jika tindakan kita mengarah ke jalur yang salah, namun bila kita dengan tulus meminta tuntunan batin, niscaya kita akan diarahkan kembali ke jalan yang benar.
Ketika Anda sungguh-sungguh berusaha untuk mengikuti tuntunan batin, alam bawah sadar akan membantu Anda dengan cara-cara yang luar biasa. Mungkin ketika Anda sedang istirahat atau berjalan-jalan, intuisi itu muncul secara tiba-tiba. Segeralah ambil secarik kertas dan tuangkan semua ide Anda seketika itu juga, karena momen tesebut tidak akan kembali untuk kedua kalinya.
menurut Donny Danardono (Dosen Filsafat di Fakultas Hukum dan Program Magister Lingkungan Perkotaan (PMLP) UNIKA Soegijapranata; Sedang studi S3 di bidang Geografi Sosial di Universitas Radboud, Nijmegen, Belanda.) cara melatih instuisi sangat mudah melatih intuisi. Seorang Muslim dapat melakukan dzikir. Cobalah latih dzikir anda, satu kalimat doa diucapkan dalam satu nafas. Bernafaslah secara lembut. Tarik nafas lewat hidung, buang nafas perlahaaaan dan panjaaang lewat mulut. Sementara yang Kristen dapat melantunkan lagu-lagu pujian, hayati kalimat-kalimatnya dan menyanyilah sepenuh hati. Dan yang Katolik, dapat melakukannya dengan doa rosario dan atau taize. Dapat juga bermeditasi. Bagaimana dengan yang menganut aliran kepercayaan atau yang tidak beragama? “Gampang”, Mereka cukup melatih nafas ¡Ä duduk tenang, tarik satu nafas dihitungan pertama, tahan satu atau dua hitungan, buang nafas perlahan melalui mulut sebanyak tiga atau empat hitungan. Prinsip nafas inilah yang membuat tubuh makin tenang, tenang, dan tenang. Saat tenang inilah biasanya kelima panca indera kita menjadi lebih peka dan disinlah terjadi proses fisiologis yang berjalan hingga ke pusat syaraf kita sehingga kita dapat menyadari lebih dalam hal-hal yang terjadi di sekitar kita.
Setiap orang memerlukan proses hidup yang panjang dengan pengalaman yang beragam agar kekuatan intuisinya mendekati realitas imajinasinya. Kesadaran yang tulus dalam melihat semua aspek perjalanan hidup akan menyuntikan nilai – nilai positif kedalam intuisi seseorang. Intuisi merupakan pancaindra keenam yang mendorong seseorang untuk mencetak keberhasilan.
Erwin Arianto,SE
¤¨¤ë¥¦¥£¥ó¡¡¥¢¥ê¥¢¥ó¤È
———— ——— ——— ——-